Ini entah yang keberapa kalinya. Hanya dalam waktu beberapa hari aku mengenalmu,
aku terus bertanya tanya sendiri. Mengapa kita baru dipertemukan sekarang?
Sedangkan sekian tahun kita berkelut sendiri dengan waktu.
Engga ada hal yang mustahil bagi Tuhan.
Jika ombak kecil nan indah saja bisa berubah menjadi gulungan musibah,
dan jika hujan saja bisa memekarkan sang mawar, kenapa gak mungkin untuk kita bersatu? :')
Sebelum mengenalmu, hidupku terasa aman dan nyaman. Semuanya putih.
Pandangan terus lurus kedepan.Setelah mengenalmu, hidupku terasa tentram dan damai.
Berasa lebih berwarna. Pandanganku tidak lagi lurus, tp dimana keberadaanmu disitulah arah pandangku.
Perlahan... Ya semuanya secara perlahan.
Perlahan kau mencuri perhatianku, perlahan kau mencuri pandanganku, perlahan kau mencuri hatiku, dan perlahan semua waktuku ku habiskan dengan mu. Kau memang maling yang hebat!!
Entah yang keberapa kalinya juga, aku menuliskan semua tentangmu dilangit yang luas.
Bagiku gak ada yg bisa melarangku untuk memujamu.
Dalam diam aku mendoakanmu.
Dalam sepi aku mengharapkanmu. Dalam senyum kuukir sejuta cinta untukmu.
Sampai hari ini, entah sudah yang keberapa kalinya aku merasakanmu dalam kasih sayang.
Dalam peraduan 2 nafas yg menjadi 1, detakan jantung yg semakin mendebar,
sentuhan antar kulit, peluh keringat yang membasahi...
Kau menarik tanganku, kemudian kita berlari dipinggiran pantai.
Ombak yang genit bergabung meramaikan tawa kita.
Lalu kau bangun istana pasir, seakan membangun tahta kerajaanmu.
Dan kau pasangkan mahkota ratu kepadaku.
Seakan seperti dongeng yang selalu mengiringi tidurku.
Tapi ini bukan dongeng, karna kau menarik tanganku lagi dan membawaku berlari ke dermaga.
Perlahan membuka mataku, dan seribu lampion mulai berterbangan...
Aku terdiam dalam kagum. Mengedipkan mata saja aku tak sanggup.
Entah mau diungkapkan dengan kata dan frasa apa lagi untuk menyatakan kebahagiaan ini.
Kau mengajakku kedunia yang berbeda, lalu aku menceritakan tentang kita dan kebahagiaan kepada mereka.
Ini pertama kalinya kita saling terdiam, kita saling berpandang, saling menggenggam.
Kekalutan mulai menderu, langit hitam menutupi mentari.
Mereka mulai menciptakan kemustahilan dgn mulut mereka sendiri.
Bermain dengan logika dan analog.
Jika Tuhan saja sudah mentakdirkan ini semua, masih sanggup untuk menentangNya?
Jika Tuhan utuskan untuk bersatu, kenapa mereka yg berusaha mati matian untuk memisahkan??
Terlalu klise!! Apakah mereka tidak mengenal Tuhan ya?
Kenapa itu harus menjadi sesuatu yg tertindas??
Padahal itu cinta. Dan mulut kalian mengatakan cinta itu indah.
Hey!! Ingat gak zaman Bung Karno? Coba pikirkan kembali wahai tuan-tuan!!
Kalian hanya mampu mengandalkan cercaan dari mulut kalian.
Bukan sesuatu yg salah bagi Tuhan, tp kalian menutup mata hati kalian.
Terang tidak akan pernah bs bersatu dgn gelap. Namun tanpa gelap, terang tak akan memiliki arti !
Jika hujatan mereka hanya semakin membuat kita bahagia dan menguatkan kesatuan kita, apa mereka tidak lelah?
Entahlah..
Dan kita perpegangan semakin erat, menari diatas padang rumput yang membentang luas.
Saat aku akan menuliskan cerita ini, kau lebih memilih agar aku menuliskan tentang mereka dan kebahagiaan.
Dan agar mereka tau, tangan Tuhan bekerja membentuk kisah ini tanpa kemustahilan seperti yang mereka ciptakan. :')
Dunia dongeng memang selalu indah,
tapi aku ga pernah mau masuk kedalamnya.
Karena bersamamu aku sudah merasakan lebih dari indah.
Adanya kasih tulus, yang menjadikan aku dan kamu satu kata yaitu, KITA. :')
aku terus bertanya tanya sendiri. Mengapa kita baru dipertemukan sekarang?
Sedangkan sekian tahun kita berkelut sendiri dengan waktu.
Engga ada hal yang mustahil bagi Tuhan.
Jika ombak kecil nan indah saja bisa berubah menjadi gulungan musibah,
dan jika hujan saja bisa memekarkan sang mawar, kenapa gak mungkin untuk kita bersatu? :')
Sebelum mengenalmu, hidupku terasa aman dan nyaman. Semuanya putih.
Pandangan terus lurus kedepan.Setelah mengenalmu, hidupku terasa tentram dan damai.
Berasa lebih berwarna. Pandanganku tidak lagi lurus, tp dimana keberadaanmu disitulah arah pandangku.
Perlahan... Ya semuanya secara perlahan.
Perlahan kau mencuri perhatianku, perlahan kau mencuri pandanganku, perlahan kau mencuri hatiku, dan perlahan semua waktuku ku habiskan dengan mu. Kau memang maling yang hebat!!
Entah yang keberapa kalinya juga, aku menuliskan semua tentangmu dilangit yang luas.
Bagiku gak ada yg bisa melarangku untuk memujamu.
Dalam diam aku mendoakanmu.
Dalam sepi aku mengharapkanmu. Dalam senyum kuukir sejuta cinta untukmu.
Sampai hari ini, entah sudah yang keberapa kalinya aku merasakanmu dalam kasih sayang.
Dalam peraduan 2 nafas yg menjadi 1, detakan jantung yg semakin mendebar,
sentuhan antar kulit, peluh keringat yang membasahi...
Kau menarik tanganku, kemudian kita berlari dipinggiran pantai.
Ombak yang genit bergabung meramaikan tawa kita.
Lalu kau bangun istana pasir, seakan membangun tahta kerajaanmu.
Dan kau pasangkan mahkota ratu kepadaku.
Seakan seperti dongeng yang selalu mengiringi tidurku.

Perlahan membuka mataku, dan seribu lampion mulai berterbangan...
Aku terdiam dalam kagum. Mengedipkan mata saja aku tak sanggup.
Entah mau diungkapkan dengan kata dan frasa apa lagi untuk menyatakan kebahagiaan ini.
Kau mengajakku kedunia yang berbeda, lalu aku menceritakan tentang kita dan kebahagiaan kepada mereka.
Ini pertama kalinya kita saling terdiam, kita saling berpandang, saling menggenggam.
Kekalutan mulai menderu, langit hitam menutupi mentari.
Mereka mulai menciptakan kemustahilan dgn mulut mereka sendiri.
Bermain dengan logika dan analog.
Jika Tuhan saja sudah mentakdirkan ini semua, masih sanggup untuk menentangNya?
Jika Tuhan utuskan untuk bersatu, kenapa mereka yg berusaha mati matian untuk memisahkan??
Terlalu klise!! Apakah mereka tidak mengenal Tuhan ya?
Kenapa itu harus menjadi sesuatu yg tertindas??
Padahal itu cinta. Dan mulut kalian mengatakan cinta itu indah.
Hey!! Ingat gak zaman Bung Karno? Coba pikirkan kembali wahai tuan-tuan!!
Kalian hanya mampu mengandalkan cercaan dari mulut kalian.
Bukan sesuatu yg salah bagi Tuhan, tp kalian menutup mata hati kalian.
Terang tidak akan pernah bs bersatu dgn gelap. Namun tanpa gelap, terang tak akan memiliki arti !
Jika hujatan mereka hanya semakin membuat kita bahagia dan menguatkan kesatuan kita, apa mereka tidak lelah?
Entahlah..
Dan kita perpegangan semakin erat, menari diatas padang rumput yang membentang luas.
Saat aku akan menuliskan cerita ini, kau lebih memilih agar aku menuliskan tentang mereka dan kebahagiaan.
Dan agar mereka tau, tangan Tuhan bekerja membentuk kisah ini tanpa kemustahilan seperti yang mereka ciptakan. :')
Dunia dongeng memang selalu indah,
tapi aku ga pernah mau masuk kedalamnya.
Karena bersamamu aku sudah merasakan lebih dari indah.
Adanya kasih tulus, yang menjadikan aku dan kamu satu kata yaitu, KITA. :')