Minggu, 05 Mei 2013

Anak Indonesia Dan Pendidikannya

Jika kita melihat potret anak - anak di Indonesia, sudah yakinkah kita bahwa pendidikan yang dikonsumsi anak-anak di Indonesia sudah mencukupi atau sudahkah mendapatkan pendidikan yang selayaknya? Dan apakah Pemerintah sudah maksimal menjalankan pembangunan dalam bidang pendidikan untuk Indonesia?
Mungkin sebagian dari kita akan menjawab bahwa pendidikan di Indonesia sudah ada kemajuan, itu jika kita pandang dengan sebelah mata. Namun, mari kita arahkan pandangan kita ke daerah-daerah pelosok negara ini. Terlihat jelas masih banyak anak-anak Indonesia yang sulit untuk dapat mengecap bangku pendidikan karena dibatasi oleh biaya yang tidak mampu ditanggulangi.
Bahkan, didaerah-daerah tertentu masih ditemukan anak-anak dibawah usia yang harus sambil bekerja demi merangkup uang yang tidak seberapa besar namun ini dilakukannya demi bisa memakai seragam sekolah dan duduk diantara teman-temannya yang juga merasakan indahnya menimba ilmu.
Selain keterbatasan biaya, faktor sarana transportasi juga menjadi halangan anak-anak daerah dan pelosok untuk dapat bersekolah. Dikarenakan jarak dari rumah ke sekolah bukanlah dekat. Dan juga ada beberapa daerah yang mengharuskan para anak-anak yang bersekolah untuk menyeberangi sungai tanpa jembatan, artinya anak-anak tersebut harus rela basah-basahan demi menuntut ilmu.

Dan jangan heran jika anak-anak yang beginilah yang mempunyai semangat belajar yang sangat antusias dibandingkan kebanyakan anak-anak lainnya yang dengan mudah menerima fasilitas dari orang tua mereka.
Ketidak lengkapan fasilitas sekolah juga menunjang keterlambatan anak-anak tersebut untuk mengikuti kurikulum. Contohnya, tidak tersedianya perpustakaan, lab komputer, lab bahasa dan lainnya. Mungkin tidak perlu memandang jauh untuk fasilitas lab dan perpustakaan, bahkan masih banyak sekali sekolah-sekolah yang tidak memiliki atap, tidak memiliki meja, bahkan jika hujan turun mereka harus rela belajar sambil merendamkan kaki dibanjiran air.
Betapa miris sekali jika melihat pemandangan pendidikan yang seperti ini. Namun kemana kepedulian Pemerintah untuk menyelamatkan anak-anak yang sangat jauh dari jangkauan perhatian ini??

sumber : KoranJakarta
Dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional yang diperingati tanggal 02 Mei 2013, sekelompok mahasiswa dan juga Badan Eksekutif  Mahasiswa (BEM) dari Sekolah Tinggi Imu Komunikasi Pembangunan yang tenar dengan sebutan STIK-P Medan, menyelenggarakan Pameran Photo Berjalan dengan tema Potret Pendidikan.
Hal ini sengaja dilakukan oleh para mahasiswa yang bertujuan agar masyarakat tahu dan melihat bagaimana situasi pendidikan di Indonesia khususnya di pelosok Sumatera Utara yang masih kurang diperhatikan oleh Pemerintah.
Persimpangan Hotel Grand Aston Medan
Dalam pagelaran ini, masing-masing mahasiswa membawa photo hasil dari jepretan para FotoGrapher yang juga berasal dari mahasiswa STIK-P.

Dan para mahasiswa berjalan dari jalan SM.Raja menuju Mesjid Raya, lanjut ke Istana Maimon, Simpang Waspada, Jalan Pemuda, Jalan Achmad Yani, Simpang Hotel Grand Aston dan berujung di Lapangan Merdeka Medan.
Adapun tujuan dari pameran foto ini, agar masyarakat melihat bahwa masih banyak sekali anak-anak Indonesia yang masih sulit untuk bisa duduk di bangku pendidikan. Dan berharap agar Pemerintah juga melihat dan turun tangan untuk mengatasi hal ini.
Karna menjadi suatu dilema bangsa yang belum teratasi, hal ini akan terus berkelanjutan jika mata Pemerintah tidak dibuka lebar. Dan harus disadari dari sekarang, bahwa bangsa ini akan maju karena semangat dari bibit-bibit putra bangsa. Jika hanya uluran tangan dari para dermawan saja, tidaklah cukup. Melainkan juga harus ada perhatian-perhatian dari pemerintah yang terus berkelanjutan. 

Kamis, 25 April 2013

Keindahan Wisata Alam Desa Tongging => Syarah's Journey


Hallo guys.. :D buat kamu yang senang dengan travelling ataupun menjelajahi berbagai tempat wisata, kali ini syarah mau berbagi cerita seputar tempat wisata yang ada di Sumatera Utara yaitu tepatnya di Desa Tongging, Tanah Karo.
Tempat ini sudah lama lo dijadikan sebagai tempat wisata, namun masih banyak wisatawan yang belum mengunjungi tempat ini sehingga keindahan  danau dan bukitnya masih sangat sexy. Desa tongging ini terletak dipinggiran Danau terbesar di pulau Sumatera yaitu Danau Toba. Namun kebanyakan wisatawan berkunjung ke Danau Toba melalui jalur Parapat, kali ini untuk menikmati keindahan alam Tongging harus melewati jalur Kabanjahe, dan masuk dari pintu gerbang yang juga mengarah ke tempat wisata alam Air Terjun Si Piso Piso.


Untuk menuju Tanah Karo, waktu yang saya tempuh adalah sekitar dua setengah jam dari kota Medan dengan kendaraan mobil pribadi. Nah, pada saat itu saya sedikit bertemu dengan titik kemacetan lalu lintas di daerah Pancur Batu (jalan lintasan menuju Tanah Karo). Namun untungnya kemacetan tidak begitu parah, sehingga saya bisa melanjutkan kembali perjalanan wisata saya.
Saya pikir selama perjalanan saya akan merasakan kejenuhan, namun ternyata semuanya berbalik. Yap..! seru sekali melihat setiap pemandangan di sisi kanan dan kiri jalan yang saya lalui, terdapat banyak kebun sayuran, buah dan berbagai tanaman bunga. Sesekali juga melintas dipinggiran hutan yang dihuni oleh monyet-monyet yang bisa menjadi hiburan para pelalu lintas.

Sesampainya di gerbang wisata alam air terjun Piso-Piso dan desa Tongging, mobil yang kita kendarai pun di hampiri oleh petugas penjaga. Lalu petugas tersebut menentukan tarif biaya yang harus dibayar oleh setiap pengunjung yang masuk kedalamnya. Tidak terlalu mahal, cukup merogoh kocek  Rp10000,- saja kita sudah bisa masuk. Setelah melewati gerbang kita langsung berbelok ke kiri untuk menuju Desa Tongging. Waktu yang ditempuh untuk menuju Desa Tongging dari gerbang masuk tidaklah lama, saya hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Dan pada saat itu kebetulan sekali hujan turun dengan derasnya sehingga saya dan rekan saya harus sangat teliti dan berhati-hati melintasi jalan yang lumayan berkelok-kelok. Kebetulah Desa Tongging terletak dibawah perbukitan, maka saya harus menuju jalur ke bawah. Sangat berhati hati karena pada saat itu jalanan sangat licin, dan kelok yang cukup tajam harus terus dilalui. Jalan yang dilalui juga cukup sempit. Wah… jika tidak berhati hati ternyata sangat berbahaya. untungnya saja kondisi jalan sangat baik dan mulus. Sepertinya lokasi ini sangat diperhatikan pemerintah dalam pembangunan Pariwisata Alam.
Nah… setelah melalui beberapa kelok, tepat di pertengahan jalan sudah mulai terlihat danau yang biru dan sangat memukau.. sayang sekali hujan masih turun dengan derasnya. Sehingga saya hanya bisa mengabadikan momen ini dari dalam mobil. Dari atas bukit sudah mulai terlihat keramba-keramba ikan yang ada didanau tersebut. Rasanya saya tidak sabar untuk bisa cepat-cepat sampai ke tujuan. 
Dan akhirnya saya dan rekan saya pun tiba di Desa Tongging sesuai dengan tujuan. Desa tongging ini ternyata bukan desa yang besar, hanya pedesaan kecil yang dihuni oleh warga dengan mayoritas suku Batak. Bersebelahan dengan Desa Tongging, terdapat juga Desa Merek. Dari Desa Merek ini pun bisa menikmati keindahan Danau Toba. Selain itu juga terdapat banyak pilihan penginapan.

Okey.. sekarang saya akan menghabiskan waktu di Desa Tongging. Tepat dipinggiran danau banyak sekali terdapat rumah makan yang menjual makanan khas Desa Tongging yaitu ikan bakar dan ikan arsik. Hampir disepanjang Desa Tongging kita akan menemukan rumah makan yang sangat membangkitkan selera makan kita, karena pondok yang disediakan untuk wisatawan berada diatas Danau dan pengunjung dapat menikmati hidangan makan sambil menikmati pemandangan alam nan sexy.
Begitu sampai, saya langsung memilih rumah makan “Suroboyo” sebagai tempat pengisi perut saya. Lebih asyiknya lagi, setiap menu yang tersedia adalah hasil alam dari Desa Tongging sendiri, sehingga masakan yang disajikan adalah ikan dan sayuran yang masih sangat segar. Saya memilih ikan Nila sebagai lauk dan sayurnya saya memilih kangkung tumis. Wow… takjub sekali saya bisa ikut menangkap ikan dikeramba tepat dekat dengan pondok saya. Walaupun kondisi cuaca masih hujan, tapi saya disediakan payung dan ikut berjalan diatas titi papan untuk menuju kekeramba ikan. Ikan ditangkap dengan alat jala, lalu ditimbang. Cukup murah, harga ikan nila perkilonya Rp.50.000,- kalau ikan mas perkilonya Rp 60.000,- saya sengaja memilih ikan nila dari pada ikan mas, karena ikan mas lebihbanyak durinya. Dan lagian saya memang suka banget dengan ikan nila. Nila yang sudah ditangkap dan ditimbang lalu dibawa kedapur rumah makan Suroboyo untuk di goreng. Setelah menangkap ikan, saatnya saya ikut ke pinggiran danau untuk menyaksikan ibu pemilik rumah makan memetik kangkung yang tumbuh dipinggiran danau. Asyik banget deh kali ini saya merasakan kedekatan saya dengan alam ciptaan Yang Maha Esa. 



Sambil menunggu menu makanan saya selesai dimasak, saya tetap meliput pemandangan dan lokasi wisata. Kebetulan tidak terlalu ramai dengan wisatawan, maka saya dapat dengan mudah mengabadikan moment ini.

Yang ditunggu-tunggu telah datang, saatnya mengisi perut yang sudah keroncongan. Yummieee… nasi hangat, teh manis hangat, dan ikan nila goreng hasil tangkapan saya juga tumis kangkung yang tadi baru dipetik. Disajikan juga dengan 3 jenis sambal, dan diantaranya ada satu jenis sambal khas Batak yaitu sambal ijo andalima. Yang lainnya ada sambal terasi dan sambal kecap.

Oh ya, Syarah mau kasih tau nih tentang sambal khas Batak yang cukup nikmat menjadi teman makan. Sambal ini terbuat dari cabe rawit dan cabe ijo yang dicampur dengan rempah “Andalima” yang selalu menjadi bumbu andalan dalam masakan Batak, dan juga dicampur dengan kemiri bakar. So gak heran kalau sambal khas Batak ini sangat wangi dan pedas. Dan untuk menu lauknya sebenarnya yang spesial khas Tongging itu ikan mas arsik ataupun ikan nila arsik. Karena dimasak dengan bumbu arsik khas Batak dan tetap memakai Andalima juga Bawang Batak. Namun kali ini saya memilih ikan nila goreng, karena sebelumnya saya sudah pernah merasakan masakan arsik, dan ternyata saya tidak kuat menahan aroma dari Bawang Batak yang cukup menyengat. Hehehehehh… wajar saja mungkin karna saya juga gak ada keturunan suku batak sama sekali. Untuk itu sama sekali gak ada masalah yang penting saya sudah berbagi informasi, jadi buat kamu yang juga sama seperti saya yang tidak terlalu suka dengan aroma bawang yang menyengat boleh coba menu lain.
Sambil menyantap menu yang lezat saya juga menikmati pemandangan dan udara yang sangat sejuk. Tentunya juga sambil menikmati rintik hujan yang turun. Tanpa terasa ikan yang saya tangkap tadi sudah masuk semua dagingnya ke perut saya, selain rasanya yang manis karena baru saja ditangkap langsung, juga nikmat karena dicocolin dengan sambel khas Batak. 



Dari pinggiran danau juga terlihat ikan-ikan kecil yang berenang. Banyak sekali warga yang memancing ikan dan anak-anak kecil yang menangkapi ikan dipinggiran danau dengan alat yang terbuat dari bambu dan jaring. Sore pun tiba, dan hujan sudah mulai berhenti. Senangnya.. karna bisa melihat gunung dan bukit yang sudah tidak ditutupi oleh kabut. Mengingat hari sudah sore, saya pun harus segera mencari penginapan didaerah sekitar Tongging. Saya sempat singgah ke daerah desa Merek. Tepat didesa merek saya menemukan beberapa penginapan. Diantaranya ada penginapan yang cukup unik karena design kamarnya yang sangat tradisional dan sangat kental dengan keadaan pedesaan. Ada juga penginapan yang terletak di pinggiran anak sungai, namun kali ini saya memutuskan untuk memilih penginapan yang ada di Desa Tongging yaitu di penginapan Sitopsi. Kamar yang saya pilih cukup sangat bagus dan bersih, harganya juga terjangkau, hanya Rp 100.000,- per malamnya. Untuk penginapan yang lain juga sangat terjangkau harganya mulai dari Rp75.000 sampai dengan Rp400.000 per malam. Tinggal pilih sesuai selera saja.
Senja pun berganti malam, udara yang sangat dingin mulai terasa. Di desa kecil ini aku menghabiskan separuh malam dengan  menuliskan perjalananku diteras depan kamar penginapanku. Aku sangat menikmati suasana yang sangat berbeda dari malam-malam yang biasa aku lewati. Kini aku berada di keheningan malam yang senyap, tenang, dan jauh dari penatnya kehidupan perkotaan. Yang bisa didengar hanya suara jangkrik dan angin.
Pagi pun tiba, mentari yang bersinar memantul ke embun-embun dedaunan, sejuk banget udara pagi di desa ini. Dan air untuk mandi pun terasa sangat dingin, bagi yang gak tahan dingin bias-bisa gak mandi, hihihhii..


Sarapan pagi saya masih menikmati  ikan dari danau namun kali ini saya memilih rebusan sayur sawi pahit yang juga masih segar karena baru dipetik oleh petani sekitar desa Tongging. Oh ya, di desa Tongging ini juga terdapat banyak petani bawang. Sarapan selesai, saya pun melanjutkan perjalanan dari desa Tongging menuju kampung Silalahi.  kampung Silalahi terletak tidak terlalu jauh dari desa Tongging. Memerlukan waktu 30 menit untuk menuju kampung Silalahi dari desa Tongging.
Pastinya sudah tau kenapa dinamakan kampung Silalahi, yap..! karena didaerah itulah asal dari marga Silalahi dari suku Batak. Dan di kampung Silalahi ini juga terdapat makam Raja Silalahi. Kampung Silalahi masih terletak dipinggiran danau Toba dan dikelilingi perbukitan. Namun di Kampung Silalahi ini kita bisa menikmati pinggiran danau seperti berada di pantai. Saya tidak berlama-lama dikampung Silalahi ini, karena mengingat waktu sudah sangat siang dan saya harus kembali ke kota Medan yang membutuhkan waktu perjalanan yang panjang. Walaupun perjalanan saya sangat singkat, namun banyak pengetahuan yang saya dapatkan, dan dapat berbagi kepada banyak orang. 


Untuk menuju ke Medan saya memilih jalan jalur Pematang Siantar. Karena saya ingin tau bagaimana suasana perjalanan dari Siantar. Wah.. ternyata untuk anda yang berkunjung ke Tongging saya sarankan untuk saat ini lebih baik tidak memilih jalur Pematang Siantar. Karena ternyata jalannya cukup buruk dan berlubang banyak. Ada baiknya anda memilih jalur Kaban Jahe atau jika anda dari kampung Silalahi sebaiknya anda bisa melewati jalur Sidikalang. Sayang sekali, padahal dari jalur Pematang Siantar ini kita bisa melihat kebun sayuran dan petani-petani  yang sedang panen sayur dan buah, namun kondisi jalan kurang diperhatikan oleh Pemerintah setempat. Semoga saja kedepannnya dapat menjadi jauh lebih baik dan wisatawan dapat menikmati perjalanan dari jalur Siantar.
Okey Guys.. kayaknya info yang Syarah sampaikan udah cukup, dan jangan lupa jika ingin berwisata atau travelling seperti Syarah, bawa juga obat-obatan dan minyak angin. Karena perjalanan yang cukup jauh bisa membuat kita cepat lelah. Selamat berwisata....


Selasa, 26 Februari 2013

Hanya Isyarat

Aku jatuh cinta  kepada seseorang 
yang hanya mampu aku gapai sebatas punggungnya saja.
Seseorang yang aku sanggup menikmati bayangannya 
dan tidak akan pernah bisa aku miliki.

Seseorang yang hadir bagai bintang jatuh,
Sekelebat kemudian menghilang.
Sebelum tangan ini sanggup mengejar
seseorang yang hanya sanggup aku kirimi isyarat,
sehalus udara, langit awan, atau hujan.

Hanya isyarat.
Aku sampai dibagian bahwa aku telah jatuh cinta.
Namun orang itu hanya dapat kugapai sebatas punggungnya saja.
namun itu sudah cukup bagiku.


Dunia tak lagi sama.
Hidup ini menjadi asing.
Aku sedih untuk sesuatu yang tak kutahu
Aku galau untuk sesuatu yang tak ada.
Dan jari ini ingin menunjuk sesuatu.
Yang bisa menjadi sebab, tapi tak kutemukan apa-apa.
Pada saat yang sama, seluruh sel tubuhku berkata lain.
Mereka tahu sesuatu yang tak dapat digapai pikiran.
Apa rasanya jika tubuhmu sendiri menyimpan rahasia dirimu ?

 
Seseorang semestinya memutuskan bersama orang lain
karena menemukan keutuhannya tercermin,
bukan ketakutannya akan sepi.

Kadang-kadang pilihan yang terbaik adalah menerima. 

Rabu, 20 Februari 2013

Aku Lebih Memilih Dia Menyalahkanku Dan Memakiku

"Waktu itu kita baik2 aja. Gak ada masalah apa-apa. Aku menikmati hidupku yg selalu dihiasi tawa karenanya. Begitu juga dia. Dia menikmati setiap waktu-waktu bersamaku.
Tiap pagi dia selalu telepon aku untuk sekedar ucapi good morning dan selamat beraktifitas.
Sebaliknya, jika jam istirahat siang dimulai aku mencarinya dan mengajaknya makan siang bareng.
Selepas selesai jam kerja dia datang kekantorku menjemput dan mengantarku pulang ke kost. Kadang aku deluan yang menunggu kehadirannya menjemputku.
Gak jarang kami mampir makan di warung atau cafe sebelum akhirnya sampai ke kost.

2 setengah tahun kita jalani hubungan waktu itu. Semuanya terasa indah. Terkadang kita suka ribut2 kecil, tapi ujung2nya dia suka gelitikin perutku sampai aku akhirnya tertawa gak bisa menahan geli. Yang aku suka darinya, dia selalu sabar walau aku udah bawel yg kebangetan. Kadang aku sengaja membuat tingkahku semakin menjadi jadi didepannya, manja yang kelewatan. 

Tapi dia cuma mengeluh kecil doang.
Tubuhku rentan, gak bisa capek. Gampang sakit. Mudah demam, diare yg sembuhnya kadang sampe dua minggu bahkan lebih.

Suatu hari dia ditugaskan ke Semarang dari kantornya selama 2 bulan. Kita LDR selama 2 bulan. Cuma komunikasi dari telepon, sms, YM. Sedangkan aku di Bandung, dan harus tetap kerja.
Sampai berakhir 2 bulan, dia kembali ke Bandung. Kita saling melepas rindu dikala itu.
Masa2 indah terlewati sampai 4 tahun.
Sampai akhirnya aku pergi dari hidupnya.
Sekarang ya aku pilih tinggal di Medan.
Dan dia sampai sekarang gak pernah tau klo aku di Medan. Aku juga gak berharap dia tau. Aku gak mau dia tau. Aku gak mau lagi memiliki hubungan dengannya bahkan aku juga gak mau lagi walau hanya sekedar jumpa dengannya. Aku sudah memutuskan, dia lebih bahagia tanpa adanya aku.
Dan aku menyesal pernah mengenalnya dan sangat menyesal pernah melewati waktu-waktu yang indah dengannya. Aku sangat menyesal..."


Hatiku sangat terhenyut dengan cerita wanita yang di hadapanku. Dari awal ceritanya dia sangat bahagia menceritakannya, banyak moment indah yang mereka lewati bersama. Bukan moment yang mahal atau pun mewah, tapi hal kecil.
Makan di warung bersama sebelum pulang kerumah, ucapan selamat pagi via telepon, sms selamat istirahat, gelitikan yang mencairkan suasana.. Mereka bahagia meski semuanya hanya hal kecil.

"Mungkin dia saat ini sangat membenciku. Karna aku meninggalkannya tanpa kabar. Bahkan waktu itu aku pergi tanpa ada ribut sedikit pun dengannya. Aku gak bisa banyangi gimana perasaannya. Sangat tersayat karena perbuatanku. Aku sangat yakin dia kehilanganku. Aku sangat mengenalnya.
Aku merindukannya walau aku gak mau lagi berjumpa dengannya. Aku masih membayangkannya walau aku menyesal telah mengenalnya. Teman temannya pasti telah mengecapku sebagai wanita tidak berperasaan. Tapi mereka tak tau apa yang aku lakukan adalah karena cintaku yang begitu besar kepadanya."


Wanita ini...
Aku tau dia sangat mencintai kekasih yang ditinggalkannya. Terlihat dari wajahnya, terutama air matanya yang jatuh sampai membasahi kerah bajunya.
Tidak ada kepura puraan dari raut wajahnya.

"Aku meninggalkannya sejak aku tau kalau aku positif HIV."

Isak tangisnya semakin dalam. Aku mencoba mengelus bahunya agar dia mendapatkan sedikit kekuatan dan kesabaran.
Ditengah sakit yang dideritanya, dia masih terus berusaha kuat hanya untuk menyembunyikan apa yang dirasakannya sesungguhnya.

"Aku gak mau dia semakin serius denganku dan dengan hubungan itu. 
Itu hanya membuat dia sakit dikemudian hari. Aku gak mau dia menjadi seperti aku, dan aku gak mau dia memiliki keturunan yang menderita karena aku. 
Karna aku adalah korban. Ibuku meninggal dunia waktu aku masih duduk di bangku SMP, orang-orang bilang karena kanker darah, tapi aku tau yang sebenarnya dia mengidap virus yang sama sepertiku. Saat itu aku tidak tau kalau ibuku dulunya mencari uang untuk memberiku makan dari hasil jual diri. Ayahku pergi merantau keluar kota sejak aku masih berumur 3 tahun. Dan dia gak pernah kembali lagi sampai ibuku meninggal. Entah seperti apa wajahnya aku gak mengenalnya.
Aku gak mau banyak menyakiti orang-orang. Sejak ibuku meninggal aku sudah terbiasa sendiri. Aku mencari uang sendiri, walau kadang Tante membantu biaya sekolahku. Bahkan aku mulai kuliah semenjak aku mampu kerja dan memiliki penghasilan tetap.

Itu alasan aku meninggalkannya dan alasan aku untuk menyakiti perasaanku sendiri.
Awal awal memang sangat terasa sakit, tapi perlahan aku ikhlas demi kebahagiaannya. Walau dia disana sangat menyalahkanku. Aku l
ebih memilih dia menyalahkanku dan memakiku dari belakang,dari pada dia memaafkanku dan menerima segala kondisiku apa adanya.
Walau dengan keadaan yang sebenarnya sulit untuk aku terima, tapi aku akan selalu mendoakannya agar dia bahagia dalam hidupnya meski pernah aku sakiti. Aku gak pernah lagi merasakan nikmatnya makan di warung, gak pernah lagi merasakan gimana rasanya dimanja olehnya. Karna aku melewati waktu tanpanya sejak 8 tahun yang lalu.
Aku lebih memilih hidup tanpa menikah dari pada harus menikah hanya merugikan orang banyak.
Aku juga gak bisa menyalahi ibuku, karna dia hanya berusaha bagaimana caranya agar bisa membesarkanku. Ini semua takdir. Dengan begini aku tau rasa syukur dan aku bisa lebih banyak berbuat baik dengan banyak orang.
Aku sering merasakan sakit dari dalam tubuhku. Sudah banyak vitamin yang aku konsumsi agar staminaku tetap stabil. Walau aku tau penyakit ini tidak ada obatnya, setidaknya aku memberi tiang agar tetap bisa berdiri walau tidak bisa banyak melakukan kegiatan.

Aku sangat merindukannya. Yang paling aku tau darinya dia bukan lelaki yang mudah menyerah. Bahkan bisa dibilang dia tidak pernah menyerah. Aku belajar ini dari dia. Dia lelaki yang sangat aku cinta"


Dia terpisah karena keinginannya. Wanita ini sangat kuat, sangat tegar. Tak pernah menyalahkan siapapun, walau hidupnya menjadi korban. Hatinya begitu suci, menerima kenyataan dan sakit namun dia sangat ikhlas.
Betapa besar cinta mereka.
Bahkan dia tidak pernah lagi menikmati hal kecil yang menjadi momen indah.
Wahai kakak... Kuatlah dalam deritamu.
Sabarlah dalam setiap sedihmu...
Tuhan mengerti maksudmu dan mengerti tentang hidupmu. :')

*Identitas dirahasiakan. 

Malaikat Juga Tahu ~





  Lelahmu jadi lelahku juga
Bahagiamu bahagiaku pasti
Berbagi takdir kita selalu
Kecuali tiap kau jatuh hati



Kali ini hampir habis dayaku
Membuktikan padamu ada cinta yang nyata
Setia hadir setiap hari
Tak tega biarkan kau sendiri
Meski seringkali kau malah asyik sendiri


Add caption
Karena kau tak lihat terkadang malaikat
Tak bersayap tak cemerlang tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu

Malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya

Hampamu tak kan hilang semalam
Oleh pacar impian
Tetapi kesempatan untukku yang mungkin tak sempurna
Tapi siap untuk diuji

Kupercaya diri.. Cintakulah yang sejati

Namun tak kau lihat terkadang malaikat
Tak bersayap tak cemerlang tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu

Malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya

Kau selalu meminta tuk terus kutemani
Engkau selalu bercanda andai wajahku diganti

izinkan ku pergi.. Karna tak sanggup sendiri

Namun tak kau lihat terkadang malaikat
Tak bersayap tak cemerlang tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu

Malaikat juga tahu.. Aku kan jadi juaranya

**Hay sobat... udah tau dong diatas itu liriknya lagu apa... udah pasti liriknya "Malaikat Juga Tahu"
Gak tau kenapa, lagu ini gak ada bosan-bosannya buat didengarin. Bagi saya sendiri lagu ini punya passion tersendiri. lirik yang simpel tapi sebenarnya memiliki makna yang dalam.
Tapi ternyata gak semua orang bisa mengartikan lagu ini dengan makna yang sebenarnya.
Karna perhatikan deh videoclipnya, membingungkan..!! hihihiii..

 

Contohnya aja sejauh ini setiap saya putar lagu ini didepan teman-teman saya, mereka selalu bertanya "ini makna lagu sebenarnya apa sih?" walau mereka juga sambil menikmati lagunya..
Dan sebagian teman saya mengartikan bahwa makna lagu ini tentang pembuktian cinta seorang kekasih, yang sebenarnya hanya seorang kekasih idaman doang.
Oke, well.. Syarah bakal kasih tau makna dari lagu ciptaan Mbak Dee Lestari yang karyanya selalu oke. 

Jika kita perhatikan liriknya, menggambarkan suatu pembuktian cinta yang sangat besar dan tak ternilai.
So, mari kita kaji videoclipnya. #cieelahhh pake bahasa *kaji segala.. mhihihi...
di videoclipnya "Malaikat Juga Tahu" udah jelas dong ada wanita cantik yang sedang bermain dengan lelaki yang mengidap Autisme.
Lalu perhatikan lagi ada seorang wanita tua dan lelaki muda yang mungkin baru datang dari luar kota atau dari mana deh...
Nah, wanita tua itu adalah sang ibu. Ibu yang memiliki  2 orang anak lelaki.
Anak pertamanya ya lelaki autisme itu, biasa dipanggil; dengan "Abang" karena dia anak pertama.
Sedangkan lelaki yang normal, yang tiba-tiba muncul adalah sang adik.

Gak tau dari mana, wanita cantik itu datang dan selalu menemani si Abang bermain.
Dan... tau gak sih, kalau ternyata si Abang yang mengidap Autisme itu sebenarnya memiliki rasa kasih sayang kepada wanita cantik itu. Dia mencintai wanita itu. Dia juga menganggap bahwa wanita itu adalah "Pacar Impian" si Abang.


Di videoclipnya sang Ibu selalu memperhatikan si Abang bermain dengan Wanita cantik itu.
Sampai suatu saat si Adik datang. Wanita cantik itu kenal juga dengan si Adik.
Sampai akhirnya wanita itu menjalin hubungan dengan si Adik.
Karena jalinan hubungan mereka, notabene wanita itu gak punya waktu lagi buat menemani si Abang.
Dan akhirnya si abang kesepian dan bersedih karena ditinggal wanita cantik itu.

But.......... sang ibu datang menghampiri dan menemani si Abang setelah wanita itu meninggalkannya.
Ternyata sang Ibu yang selalu memperhatikan si Abang sangat tidak sanggup menahan sakit melihat kesedihan anaknya. Sang Ibu selalu menemani si Abang dan terus menemaninya.
 
So, intinya peran "AKU" di dalam lirik lagu itu adalah sang IBU. Lagu ini memiliki arti dan makna ketulusan cinta seorang IBU kepada anaknya.
Wah...terbukti ya, terkadang kita lupa dengan cintanya Ibu kepada kita, terkadang kita suka kesal banget ketika Ibu menyuruh kita untuk melakukan sesuatu, terkadang kita sering kali membantahnya demi cinta kita kepada seseorang... Tapi setelah kita terluka dengan cinta si "dia" baru deh kita nyadar kalau Ibu jauh berarti cintanya dibandingkan cinta si "dia". :')


Nah, itu tadi arti dari lagu "Malaikat Juga Tau". Sorry kalau ada kekurangan dalam mengartikannya.

Semoga semuanya gak main tebak tebakkan lagi yaa buat artikan lagunya Mbak Dee Lestari :D
tapi kalau diperhatikan dari liriknya, boleh juga kok di dedikasikan buat si "dia".






Add caption













Rabu, 02 Januari 2013

Dongeng Dewasa

Ini entah yang keberapa kalinya. Hanya dalam waktu beberapa hari aku mengenalmu, 
aku terus bertanya tanya sendiri. Mengapa kita baru dipertemukan sekarang?
Sedangkan sekian tahun kita berkelut sendiri dengan waktu. 
Engga ada hal yang mustahil bagi Tuhan. 
Jika ombak kecil nan indah saja bisa berubah menjadi gulungan musibah, 
dan jika hujan saja bisa memekarkan sang mawar, kenapa gak mungkin untuk kita bersatu? :')

Sebelum mengenalmu, hidupku terasa aman dan nyaman. Semuanya putih. 
Pandangan terus lurus kedepan.Setelah mengenalmu, hidupku terasa tentram dan damai. 
Berasa lebih berwarna. Pandanganku tidak lagi lurus, tp dimana keberadaanmu disitulah arah pandangku. 
Perlahan... Ya semuanya secara perlahan.
Perlahan kau mencuri perhatianku, perlahan kau mencuri pandanganku, perlahan kau mencuri hatiku, dan perlahan semua waktuku ku habiskan dengan mu. Kau memang maling yang hebat!! 

Entah yang keberapa kalinya juga, aku menuliskan semua tentangmu dilangit yang luas. 
Bagiku gak ada yg bisa melarangku untuk memujamu. 
Dalam diam aku mendoakanmu. 
Dalam sepi aku mengharapkanmu. Dalam senyum kuukir sejuta cinta untukmu. 
Sampai hari ini, entah sudah yang keberapa kalinya aku merasakanmu dalam kasih sayang.
Dalam peraduan 2 nafas yg menjadi 1, detakan jantung yg semakin mendebar, 
sentuhan antar kulit, peluh keringat yang membasahi... 

Kau menarik tanganku, kemudian kita berlari dipinggiran pantai. 
Ombak yang genit bergabung meramaikan tawa kita. 
Lalu kau bangun istana pasir, seakan membangun tahta kerajaanmu. 
Dan kau pasangkan mahkota ratu kepadaku. 
Seakan seperti dongeng yang selalu mengiringi tidurku. 
Tapi ini bukan dongeng, karna kau menarik tanganku lagi dan membawaku berlari ke dermaga. 
Perlahan membuka mataku, dan seribu lampion mulai berterbangan... 
Aku terdiam dalam kagum. Mengedipkan mata saja aku tak sanggup. 
Entah mau diungkapkan dengan kata dan frasa apa lagi untuk menyatakan kebahagiaan ini. 
Kau mengajakku kedunia yang berbeda, lalu aku menceritakan tentang kita dan kebahagiaan kepada mereka. 
Ini pertama kalinya kita saling terdiam, kita saling berpandang, saling menggenggam. 
Kekalutan mulai menderu, langit hitam menutupi mentari.
Mereka mulai menciptakan kemustahilan dgn mulut mereka sendiri. 
Bermain dengan logika dan analog. 

Jika Tuhan saja sudah mentakdirkan ini semua, masih sanggup untuk menentangNya?
Jika Tuhan utuskan untuk bersatu, kenapa mereka yg berusaha mati matian untuk memisahkan??
Terlalu klise!! Apakah mereka tidak mengenal Tuhan ya? 

Kenapa itu harus menjadi sesuatu yg tertindas?? 
Padahal itu cinta. Dan mulut kalian mengatakan cinta itu indah. 
Hey!! Ingat gak zaman Bung Karno? Coba pikirkan kembali wahai tuan-tuan!! 
Kalian hanya mampu mengandalkan cercaan dari mulut kalian. 
Bukan sesuatu yg salah bagi Tuhan, tp kalian menutup mata hati kalian.
Terang tidak akan pernah bs bersatu dgn gelap. Namun tanpa gelap, terang tak akan memiliki arti ! 

Jika hujatan mereka hanya semakin membuat kita bahagia dan menguatkan kesatuan kita, apa mereka tidak lelah? 
Entahlah.. 
Dan kita perpegangan semakin erat, menari diatas padang rumput yang membentang luas.
Saat aku akan menuliskan cerita ini, kau lebih memilih agar aku menuliskan tentang mereka dan kebahagiaan. 
Dan agar mereka tau, tangan Tuhan bekerja membentuk kisah ini tanpa kemustahilan seperti yang mereka ciptakan. :')  

Dunia dongeng memang selalu indah, 
tapi aku ga pernah mau masuk kedalamnya. 
Karena bersamamu aku sudah merasakan lebih dari indah. 
Adanya kasih tulus, yang menjadikan aku dan kamu  satu kata yaitu, KITA. :')