"Waktu itu kita baik2 aja. Gak ada masalah apa-apa. Aku menikmati
hidupku yg selalu dihiasi tawa karenanya. Begitu juga dia. Dia menikmati
setiap waktu-waktu bersamaku.
Tiap pagi dia selalu telepon aku untuk sekedar ucapi good morning dan selamat beraktifitas.
Sebaliknya, jika jam istirahat siang dimulai aku mencarinya dan mengajaknya makan siang bareng.
Selepas
selesai jam kerja dia datang kekantorku menjemput dan mengantarku
pulang ke kost. Kadang aku deluan yang menunggu kehadirannya
menjemputku.
Gak jarang kami mampir makan di warung atau cafe sebelum akhirnya sampai ke kost.
2
setengah tahun kita jalani hubungan waktu itu. Semuanya terasa indah.
Terkadang kita suka ribut2 kecil, tapi ujung2nya dia suka gelitikin
perutku sampai aku akhirnya tertawa gak bisa menahan geli. Yang aku suka
darinya, dia selalu sabar walau aku udah bawel yg kebangetan. Kadang
aku sengaja membuat tingkahku semakin menjadi jadi didepannya, manja
yang kelewatan.
Tapi dia cuma mengeluh kecil doang.
Tubuhku rentan, gak bisa capek. Gampang sakit. Mudah demam, diare yg sembuhnya kadang sampe dua minggu bahkan lebih.
Suatu
hari dia ditugaskan ke Semarang dari kantornya selama 2 bulan. Kita LDR
selama 2 bulan. Cuma komunikasi dari telepon, sms, YM. Sedangkan aku
di Bandung, dan harus tetap kerja.
Sampai berakhir 2 bulan, dia kembali ke Bandung. Kita saling melepas rindu dikala itu.
Masa2 indah terlewati sampai 4 tahun.
Sampai akhirnya aku pergi dari hidupnya.
Sekarang ya aku pilih tinggal di Medan.
Dan
dia sampai sekarang gak pernah tau klo aku di Medan. Aku juga gak
berharap dia tau. Aku gak mau dia tau. Aku gak mau lagi memiliki
hubungan dengannya bahkan aku juga gak mau lagi walau hanya sekedar
jumpa dengannya. Aku sudah memutuskan, dia lebih bahagia tanpa adanya
aku.
Dan aku menyesal pernah mengenalnya dan sangat menyesal pernah melewati waktu-waktu yang indah dengannya. Aku sangat menyesal..."
Hatiku
sangat terhenyut dengan cerita wanita yang di hadapanku. Dari awal
ceritanya dia sangat bahagia menceritakannya, banyak moment indah yang
mereka lewati bersama. Bukan moment yang mahal atau pun mewah, tapi hal
kecil.
Makan di warung bersama sebelum pulang kerumah, ucapan selamat
pagi via telepon, sms selamat istirahat, gelitikan yang mencairkan
suasana.. Mereka bahagia meski semuanya hanya hal kecil.
"Mungkin
dia saat ini sangat membenciku. Karna aku meninggalkannya tanpa kabar.
Bahkan waktu itu aku pergi tanpa ada ribut sedikit pun dengannya. Aku
gak bisa banyangi gimana perasaannya. Sangat tersayat karena
perbuatanku. Aku sangat yakin dia kehilanganku. Aku sangat mengenalnya.
Aku
merindukannya walau aku gak mau lagi berjumpa dengannya. Aku masih
membayangkannya walau aku menyesal telah mengenalnya. Teman temannya
pasti telah mengecapku sebagai wanita tidak berperasaan. Tapi mereka tak
tau apa yang aku lakukan adalah karena cintaku yang begitu besar
kepadanya."
Wanita ini...
Aku tau dia sangat mencintai
kekasih yang ditinggalkannya. Terlihat dari wajahnya, terutama air
matanya yang jatuh sampai membasahi kerah bajunya.
Tidak ada kepura puraan dari raut wajahnya.
"Aku meninggalkannya sejak aku tau kalau aku positif HIV."
Isak tangisnya semakin dalam. Aku mencoba mengelus bahunya agar dia mendapatkan sedikit kekuatan dan kesabaran.
Ditengah sakit yang dideritanya, dia masih terus berusaha kuat hanya untuk menyembunyikan apa yang dirasakannya sesungguhnya.
"Aku
gak mau dia semakin serius denganku dan dengan hubungan itu.
Itu hanya
membuat dia sakit dikemudian hari. Aku gak mau dia menjadi seperti aku,
dan aku gak mau dia memiliki keturunan yang menderita karena aku.
Karna
aku adalah korban. Ibuku meninggal dunia waktu aku masih duduk di bangku SMP, orang-orang
bilang karena kanker darah, tapi aku tau yang sebenarnya dia mengidap virus
yang sama sepertiku. Saat itu aku tidak tau kalau ibuku dulunya mencari
uang untuk memberiku makan dari hasil jual diri. Ayahku pergi merantau
keluar kota sejak aku masih berumur 3 tahun. Dan dia gak pernah kembali
lagi sampai ibuku meninggal. Entah seperti apa wajahnya aku gak
mengenalnya.
Aku gak mau banyak menyakiti orang-orang. Sejak ibuku
meninggal aku sudah terbiasa sendiri. Aku mencari uang sendiri, walau
kadang Tante membantu biaya sekolahku. Bahkan aku mulai kuliah semenjak
aku mampu kerja dan memiliki penghasilan tetap.
Itu alasan aku meninggalkannya dan alasan aku untuk menyakiti perasaanku sendiri.
Awal
awal memang sangat terasa sakit, tapi perlahan aku ikhlas demi
kebahagiaannya. Walau dia disana sangat menyalahkanku. Aku l ebih memilih
dia menyalahkanku dan memakiku dari belakang,dari pada dia memaafkanku
dan menerima segala kondisiku apa adanya.
Walau dengan keadaan yang
sebenarnya sulit untuk aku terima, tapi aku akan selalu mendoakannya
agar dia bahagia dalam hidupnya meski pernah aku sakiti. Aku gak pernah
lagi merasakan nikmatnya makan di warung, gak pernah lagi merasakan
gimana rasanya dimanja olehnya. Karna aku melewati waktu tanpanya sejak 8
tahun yang lalu.
Aku lebih memilih hidup tanpa menikah dari pada harus menikah hanya merugikan orang banyak.
Aku
juga gak bisa menyalahi ibuku, karna dia hanya berusaha bagaimana
caranya agar bisa membesarkanku. Ini semua takdir. Dengan begini aku tau
rasa syukur dan aku bisa lebih banyak berbuat baik dengan banyak orang.
Aku sering merasakan sakit dari dalam tubuhku. Sudah banyak vitamin
yang aku konsumsi agar staminaku tetap stabil. Walau aku tau penyakit
ini tidak ada obatnya, setidaknya aku memberi tiang agar tetap bisa
berdiri walau tidak bisa banyak melakukan kegiatan.
Aku sangat
merindukannya. Yang paling aku tau darinya dia bukan lelaki yang mudah
menyerah. Bahkan bisa dibilang dia tidak pernah menyerah. Aku belajar
ini dari dia. Dia lelaki yang sangat aku cinta"
Dia terpisah
karena keinginannya. Wanita ini sangat kuat, sangat tegar. Tak pernah
menyalahkan siapapun, walau hidupnya menjadi korban. Hatinya begitu
suci, menerima kenyataan dan sakit namun dia sangat ikhlas.
Betapa besar cinta mereka.
Bahkan dia tidak pernah lagi menikmati hal kecil yang menjadi momen indah.
Wahai kakak... Kuatlah dalam deritamu.
Sabarlah dalam setiap sedihmu...
Tuhan mengerti maksudmu dan mengerti tentang hidupmu. :')
*Identitas dirahasiakan.