Selasa, 25 Desember 2012

DIA....

Dia kuat, Dia tegar, Dia sesuatu yg indah, Dia sesuatu yg bs ditirukan, Dia contoh, Dia sesuatu yang menyenangkan, dan Dia juga sesuatu yg kadang menakutkan.
Terkadang, saat air mata mengalir dia sangat ingin bs menghentikan kesedihan, namun terkadang dia tak tau bagaimana caranya.
Hatinya begitu mulia, bagaikan pagar kawat yg tajam saat dia tau ada seseorang yg berusaha mendekatiku.
Orang pertama yg bertanya 'kenapa,mengapa,dan adaapa' disaat aku mulai diam.
Dia orang yg selalu mau menunjukkan kepemimpinannya dan diam2 dia yang mengintip dr balik pintu kamarku hanya untuk memastikan apakah aku terjaga dlm tidurku.

Dia PAPA... :')
Dia Ayah, Bapak, Daddy, Abi, Papi...

Mungkin waktu kecil beberapa dr kita sangat takut kalau uda dengar batuk kecilnya sebagai peringatan.
Tapi sadarilah, ketika kita dewasa dan mulai berani mengarungi hidup,PAPA adalah org pertama yg mencemaskan keselamatan kita.
Papa yg selalu nunggu kita di depan pintu saat kita pulang larut malam.
Saat anak perempuannya mulai didekati oleh lelaki, PAPA orang pertama yg introgasi tentang lelaki itu.
Saat tau anaknya menangis, PAPA mempertaruhkan nyawa juga ga apa2 demi anaknya.
Ketika waktu membawa kita untuk menempuh hidup baru, disaat itu kita melihat PAPA meneteskan air mata yg tak terbendung, diselimuti rasa haru, sedih, bahagia. Karna itu adalah saat2 yg sangat berat bagi Beliau dimana dia harus melepas anaknya yg telah dibesarkannya dengan jerih keringatnya sendiri.

Mungkin karakter setiap PAPA berbeda ya, tapi aku punya PAPA yg luar biasa.
Dan aku mau bilang kalau aku anak yg beruntung. Bukan anak yg harus dikasihani.
PAPAku adalah PAPA yg mempunyai dua sisi. Disisi pertama dia seorang PAPA sang pencari nafkah. Disisi yg kedua dia seorang ibu yg bisa memasakkan sarapanku, menyelimuti aku tidur, mengantarkan aku kesekolah, membelikan aku baju baru, mendengarkan segala ceritaku, dan memberi aku masukan dari keluhanku.
Luar biasa bukan?? Disaat seorang lelaki mampu mengerjakan 2 bidang yang bertolak belakang.
Aku tau bukan hal yg gampang untuk bs menjadi seorang ibu, Tapi PAPA dengan senang hati mampu melakukan itu, bahkan yang terlihat dari wajahnya beliau sangat menikmati 2 karakter itu.
Ya, aku sempat ditinggal sm ibu yg biasa aku panggil umi, karna papa harus bercerai sm umi. Dan aku memilih ikut dengan papa.
Sempat aku merasakan gimana rasanya ditinggal umi, tapi dengan sikap papa yg bijak aku gak mempermasalahkan itu. Aku tetap bisa menikmati hangatnya tidur dimalam hari, dan aku tetap bisa menikmati mimpi2 indah.
Semua itu karna PAPA.

1 hal yg gak akan aku rasakan, yaitu melihat papa meneteskan air mata harunya dan menikahiku dgn lelaki pilihanku.
Ajal menjemputnya saat aku masih membutuhkan supportnya.
Saat aku membutuhkan omelannya yg buat aku rajin belajar. Saat itu aku masih kelas 2 SMA...
Dia pergi dengan senyum, meninggalkan banyak kenangan masa masa aku bersamanya.
Saat itu yang paling menyedihkan, saat aku berfikir di depan raga yg tak lg menghiburku 'kapan lagi aku bs merasakan masakan PAPA, kapan lagi aku diantar ke sekolah olehnya, kapan lg aku diomelinnya, dan gak mungkin lagi aku bs tertawa, berfoto dengannya smbil mengenakan toga'. :')
Saat itu hilanglah pembelaku.
Tapi itulah PAPA, apa yg dia lakukan selama hidupnya, itu yg harus aku tirukan, bs berdiri di 2 sisi, tegar, berani. Karna Dia adalah Contoh. :))


Dan hari ini 25 Desember 2012 tepat 4 tahun kepergian papa dari hidupku.
Semoga papa bahagia disana.. Ditempat yg dinamakan Syurga. :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar