Waktu yang tak terbayangkan,
Tak pernah terlintas,
Tak pernah terfikirkan..
Tak pernah ada dalam benakku, tidak juga pada mereka yang merasakan.
Terlalu cepat..
Kau begitu cepat, tak teraba oleh waktu.
Bahkan lebih cepat dari apa yang aku bayangkan.
Satu menit saja..
Hanya satu menit Kau merubah segalanya.
Saat aku menutupkan mata, dan kembali membukanya, terasa gelap.
Bagaikan sulap...
Tapi mereka tau ini bukan magic.
Kulihat sahabatku, namun aku tak sanggup melihat.
Gelap...
Kulihat keluarga mereka, tapi aku juga tak mampu
Berserak..
Apa ini??
Aku tidak mengenalnya, aku tidak pernah juga melihatnya.
Tapi kenapa seakan ia seperti mengenal sahabat-sahabatku?
Lalu kenapa seakan seperti musuh?
Kemana para sahabatku?
Hey.. tunggu..
Bukankah kamu juga sahabatku?
Bukankah kamu sesuatu yang aku kagumkan?
Iya.. aku ingat. kamu sesuatu yang elok, tempat dulu aku bermain dengan para sahabatku.
Tapi..
Hanya dalam satu menit..
Kau berubah menjadi ganas, kemana elokmu?
Kau menyapu sahabat sahabatku.
Sekarang apa kau tau kalau mereka sudah tak berdaya?
Lantas aku sekarang bermain dengan siapa lagi?
Untuk menyapamu dengan senyum saja aku tidak berani.
Gulungan gulang kecil yang dulu menjadi mainanku, seakan raksasa yang menelan banyak korban.
Apakah para sahabatku memiliki salah ?
Apakah ini teguran buat mereka?
Sesingkat itu? tak menyisahkan apa pun?
Heningan berubah menjadi suara tangis yang menyeru.
Anak anak itu berlari mencari orang tuanya yang entah kemana.
Ibu yang tua itu kehilangan kendali, jiwanya terganggu.
Raga raga tak berdaya bergelimpangan dimana mana, seperti sampah.
Semudah itu untuk segalanya.
Bagaikan menggulung bentangan tikar.
Wahai sahabat..
Sabarlah dalam dukamu.
Kita semua tau, ini bukan keinginan kami apalagi kalian.
Tuhan meminta kita untuk berdiri di depan cermin, bahkan Dia juga telah menyediakan aliran mata air yang jernih untuk tempat kita bercermin.
Mungkin kita banyak melupakan hal-hal kecil
Kita lupa menjaga fasilitas yang telah Dia berikan.
Sehingga murkaNya pun terlihat nyata dan sangat mendalam.
Peringatan Sewindu Tsunami Aceh.
26-12-2004 - 26-12-2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar